Jalankan Protokol Covid-19
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Protokol penanganan virus corona atau Covid-19 sudah selesai disusun. Selanjutnya, akan dijalankan sejumlah kementerian sesuai bidangnya. Ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran di kalangan masyarakat. “Protokol ini harus disebar. Ini adalah Instruksi Presiden. Kita serius, kita siap dan kita mampu menangani Covid-19. Semua protokol ini harus dijalankan,\" tegas Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Rabu (4/3). Adapun pelaksanaan protokol dilakukan melalui beberapa langkah. Pertama, penyusunan protokol penanganan kasus Covid-19 dari orang dalam pemantauan (ODP) hingga sehat kembali. Kedua, membentuk protokol penanganan orang-orang yang masuk dari luar negeri di beberapa pintu perbatasan. \"Presiden menekankan ada sebanyak 135 pintu masuk di wilayah perbatasan. Ini yang harus diantisipasi,\" imbuhnya. Ketiga menyusun protokol komunikasi oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo). Keempat, pembentukan protokol pendidikan. Baik oleh Kementerian Agama (Kemenag) atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Moeldoko menyampaikan Direktorat Jenderal (Dirjen) Bea Cukai juga perlu menjelaskan kelangkaan bahan baku impor masker di berbagai wilayah. \"Ini yang harus diatur, jangan sampai berbeda ucapan dari gubernur atau wali kota,\" tutur Moeldoko. Sejak awal Februari, lanjutnya, KSP berperan sebagai Pusat Informasi Terpadu (PINTER) Covid-19. Mantan Panglima TNI ini menekankan penanganan dan antisipasi terhadap Covid-19 sudah dilakukan. Pada kesempatan itu, Dirjen P2P Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono, menginformasikan dua Warga Negara Indonesia (WNI) anak buah kapal (ABK) dari kapal Diamond Princess sudah sembuh dari Covid-19. \"Mereka akan pulang dengan pesawat komersil. Tetapi, akan kami lakukan karantina di Badan Pelatihan Kesehatan Cikarang,\" jelas Anung. Hal senada juga disampaikan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Dia menyatakan tidak ada awak Kapal pesiar Diamond Princess dan World Dream yang dinyatakan sebagai suspect virus corona. \"Mereka olahraga rutin. Kemudian makan yang terjaga. Kami mendapat laporan belum ada suspect,\" terang Pramono. Dia berharap kondisi 188 awak Kapal Pesiar World Dream dan 68 awak Kapal Pesiar Diamond Princess itu tetap terjaga hingga masa inkubasi selama 14 hari selesai. Selanjutnya mereka dikembalikan ke masyarakat. \"Pengalaman dari Natuna, begitu dikembalikan ke masyarakat Alhamdulillah tidak ada yang sakit. Negara-negara yang tidak melakukan evakuasi ketat seperti Korea Selatan, Italia, Iran, sekarang mereka menjadi terkena dampak yang cukup besar,\" ucapnya. Sebelumnya, Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto, menyampaikan 188 orang kru kapal pesiar World Dream saat ini sedang diobservasi di pulau Sebaru, Kepulauan Seribu. Mereka dinyatakan negatif Covid-19. Pemeriksaan kesehatan setiap 12 jam sekali. Dari pagi, kemudian sore hari atau malam. Tidak ada yang suhu tubuhnya di atas 37,5 derajat. Semua rata-rata 36 derajat. Ke-188 awak kapal tersebut juga tidak ada yang mengeluhkan tidak enak badan, panas, batuk atau sesak tidak ada. Sementara 68 orang WNI yang berasal dari kapal pesiar Diamond Princess masih diproses spesimennya. Seperti diketahui, di Cina mencapai 80.143 kasus. Di Korea Selatan tercatat 4.335 kasus. Sedangkan di Italia 2.036 kasus. Untuk Iran ada 1.501. Tingkat kematian di Iran menjadi yang paling tinggi di luar Cina. Yakni 66 kasus positif. Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19.(rh/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: